Pendiri Drone Emprit: Penjualan Data Indonesia Meningkat Gegara Bjorka

Jakarta – Hacker Bjorka membuat heboh dunia maya setelah membocorkan data-data pribadi milik sejumlah pejabat. Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menyampaikan penjualan data Indonesia makin meningkat seusai kemunculan Bjorka.
Awalnya Ismail menyampaikan kecurigaannya terhadap Bjorka. Dia lantas menyebut Bjorka memiliki tujuan untuk menjual data.

“Saya jadi curiga Bjorka ini lebih ke penjual data. Dia ngerti lah jualannya mesti menggunakan banyak pintu union itu berlapis, lapis, dia masuk ke pintu satu ini, pintu lagi, sampai ke ujung, kemudian sampai ke kitanya itu pakai pintu yang lain, jadi dia udah tahu, dia udah cerdas. Tapi dia bisa jadi lebih banyak jualannya,” kata Ismail dalam program Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik bertajuk ‘Selancar Bjorka hingga Isu Tegang Dua Jenderal’ yang disiarkan melalui YouTube, Rabu (14/9/2022).

Baca juga:
Video Bantahan Pria Cirebon yang Dituding Hacker Bjorka
Ismail menjelaskan beberapa alasan mengapa Bjorka tampak seperti penjual data. Bjorka, kata Ismail, terlihat menikmati keterkenalan dirinya di media sosial, sementara hacker sungguhan justru akan diam ketika mulai terkenal.

“Pertama, dia menikmati menjadi famous, di medsos. Hacker betulan nggak begitu, jualan ya jualan ketika dibuat ramai ya dia diam aja sembunyi lagi nggak ada memanfaatkan famous-nya itu, dia berinteraksi dengan publik, itu kalau orang jualan lebih cocok,” ujarnya.

Ismail kemudian mengungkapkan mendapat sejumlah laporan penjualan data untuk Indonesia meningkat setelah Bjorka muncul. Sebab, sensasi yang dibuat oleh Bjorka makin tinggi sehingga menarik perhatian, baik dari dalam maupun luar negeri dan membuat penjualan data meningkat.

“Ada beberapa input dari kawan-kawan, ternyata penjualan data untuk Indonesia itu meningkat gara-gara Bjorka ini. Karena spekulasinya banyak, sensasinya makin tinggi, baik orang dalam negeri dan luar negeri jadi tahu ada masalah dengan Indonesia dengan data, jadi mereka makin tertarik tentang ini. Jadi meningkat itu penjualannya,” jelasnya.

Lebih lanjut Ismail mengatakan makin ramai data yang dibocorkan Bjorka, maka akan makin membuat penjualan data meningkat. Dia menilai perlu ada komunikasi yang baik yang disampaikan pemerintah, namun lebih baik menurut Ismail pemerintah diam.

“Kemarin saya ngobrol dengan Mbak Ira Kusno kan bantu bagian komunikasi di Kominfo kalau nggak salah, ‘mas ini gimana ya komunikasinya’ gitu, karena dapat masukan ini pemerintah harus benar komunikasinya karena kalau di-spill terus makin ramai, penjualan data kita malah meningkat, malah bocornya lebih banyak lagi di denial-denial itu malah semakin banyak yang beli. Ini situasinya sekarang. Maka harapan saya pejabat diem,” imbuhnya.

Link: https://news.detik.com/berita/d-6292183/pendiri-drone-emprit-penjualan-data-indonesia-meningkat-gegara-bjorka.

Pendiri Drone Emprit Anggap Cuitan Mahfud MD Tantangan Buat Bjorka

Jakarta, CNN Indonesia — Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi merespons cuitan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang mengaku tak mau ambil pusing usai hacker Bjorka membocorkan berbagai data pribadinya ke publik.
“Maaf pak. Masalahnya bukan di bapak @mohmahfudmd apakah peduli atau tidak. Tetapi pernyataan ini seperti menantang hacker untuk bertindak lebih jauh dan lebih parah,” cuit Ismail dalam akun Twitternya @ismailfahmi, Selasa (13/9).

Menurut Ismail, emosi Bjorka tersulut karena dirinya dianggap hoaks. Oleh karena itu, Bjorka terus menerus membuat sensasi yang mana merugikan publik.

CNNIndonesia.com telah mendapat izin Ismail untuk mengutip unggahan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD buka suara setelah hacker Bjorka membocorkan berbagai data pribadinya ke publik. Ia mengaku tak mau ambil pusing.

“Banyak yang japri saya bahwa data pribadi saya dibocorkan oleh Bjorka hacker. Saya tak ambil pusing dan tak ingin tahu,” kata Mahfud dalam akun Twitternya @mohmahfudmd, Selasa (13/9).

Menurut Mahfud, data pribadinya itu bukan lagi jadi rahasia publik. Ia menyebut data pribadinya dapat diakses oleh publik dengan mudah di Wikipedia hingga di dokumen Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) KPK.

“Sebab data pribadi saya bukan rahasia. Bisa diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku-buku saya, di LHKPN KPK. Data pribadi saya terbuka, tak perlu dibocorkan,” kata Mahfud.

Bjorka sebelumnya meledek Mahfud yang mengklaim data yang dibagikannya tak penting.

“how r u sir? are you sure no important databases is leaked? (bagaimana kabar Anda tuan? Yakin tidak ada data penting yang bocor?, red),” tulis Bjorka.

Bjorka pun membocorkan data pribadi milik Mahfud MD berupa nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat rumah, pendidikan, hingga data vaksinasi.

Sebagai informasi, Mahfud memang mengakui ada data negara yang bocor.

Namun, Mahfud mengklaim pelbagai data negara yang bocor ke publik itu bukan tergolong dokumen dengan klasifikasi rahasia. Karena data-data tersebut bisa diambil dari berbagai sumber terbuka dan kebetulan isinya sama.

Lihat Juga :
Bikin Akun Twitter Lagi, Bjorka Tawarkan Diri Bantu Pemerintah
Sejumlah tokoh telah masuk daftar serangan Bjorka. Sebelumnya Mahfud, ada Ketua DPR Puan Maharani, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri BUMN Erick Thohir, serta Gubernur DKI, Anies Baswedan.

Selanjutnya, ada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, aktivis politik media sosial Denny Siregar, dan Permadi Arya alias Abu Janda.

Link: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220913131334-192-847158/pendiri-drone-emprit-anggap-cuitan-mahfud-md-tantangan-buat-bjorka

Drone Emprit Heran Publik Tanggapi Positif Aksi Bjorka, Padahal Dirugikan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Founder Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkapkan bahwa sentimen masyarakat terhadap hacker atau peretas dengan nama akun Bjorka di Twitter cenderung positif.

“Menarik ya, padahal di satu sisi data-data masyarakat ini kan banyak yang bocor, harusnya mereka rugi,” kata Fahmi di Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Senin (12/9/2022).

Fahmi menerangkan, warganet justru menjadikan peretas yang telah membocorkan data registrasi SIM Card masyarakat Indonesia itu seolah-olah pahlawan.

Menurut dia, hal itu karena masyarakat sudah sering kecewa dan tidak percaya lagi kepada pemerintah terkait keamanan data.

“Misalnya registrasi SIM Card yang dibocorkan oleh Bjorka. Dulu Kominfo janji datanya akan aman, penipu tidak bisa spam, dan sebagainya. Tapi kan tetap terjadi dan itu jalan terus, publik protes, tidak ada perbahan,” ujarnya.

Ia menilai peretasan data masyarakat dan sejumlah pejabat publik yang dilakukan Bjorka seolah menampar pemerintah.

“Itu akhirnya didukung netizen (warganet) dan mereka suka sekali. Padahal data itu merugikan warga,” jelasnya.

Baca Juga: Pakar Digital Forensik: Kebocoran Data Salah Penyelenggara Sistem Elektronik, Bukan Masyarakathttps://www.youtube.com/embed/aWLSeIkvMS0?rel=0

Menurut Fahmi, kemarahan dan kekesalan publik terhadap pemerintah harus dipahami dari sisi komunikasi publik pemerintah.

“Masyarakat saat ini ada distrust (ketidakpercayaan -red), kok diminta menjaga NIK? Sudah enggak percaya, suruh jaga NIK,” ujarnya menanggapi pernyataan Menkominfo beberapa hari lalu. 

“Kan jadi semakin marah, makin kesal,” imbuhnya.

Ia membandingkan penanganan perlindungan data oleh pemerintah Singapura. Pemerintah negara tetangga Indonesia itu, kata dia, menjelaskan kepada masyarakat tentang dampak, kerugian, serta tindakan yang harus dilakukan warganya jika terjadi kebocoran data pribadi.

“Seperti ini kan akan menimbulkan kepercayaan ya,” terangnya.

Menurut dia, pemerintah Indonesia mestinya tidak menyangkal adanya kebocoran data yang terjadi.

“Masyarakat akan lebih respect (menghormati -red) kalau melihat pemerintah di sisi masyarakat, melindungi masyarakat,” ungkapnya.

Ia menyarankan pemerintah untuk mengakui adanya kebocoran data dan memperbaiki kepercayaan publik. Sebab menurutnya, komunikasi publik pemerintah terhadap masyarakat sangat penting.

Link: https://www.kompas.tv/article/327727/drone-emprit-heran-publik-tanggapi-positif-aksi-bjorka-padahal-dirugikan

Jangan Ikut Sebar Data dari Bjorka, Pokoknya Jangan!

Jakarta – Aksi hacker Bjorka menyebar data pribadi pejabat Indonesia di media sosial menjadi buah mulut. Netizen jangan ikut-ikutan menyebarkan data pribadi tersebut!
Diketahui, Bjorka berkomunikasi dengan netizen baik di forum breached.to, di Twitter maupun Telegram. Belakangan akun Twitternya ditangguhkan, sementara komunikasi lewat Telegram masih berjalan.

Para followernya bisa melihat Bjorka memposting foto data pribadi para pejabat Indonesia dan pegiat medsos. Mereka antara lain Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Tohir, pegiat medsos pro pemerintah Denny Siregar dan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pengerapan.

Tapi, jangan latah ikut menyebar gambar data pribadi ini ya. Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi mengatakan reaksi netizen Indonesia seharusnya jangan latah ikut menyebarkan.

“Netizen harus hati-hati dan kenal dengan UU ITE. Jangan ikutan spill data,” kata Ismail Fahmi dalam wawancara dengan detikINET, Minggu (11/9/2022).

Baca juga:
Bjorka Ungkap Motif Asli Ganggu Indonesia, Ngaku Korban Orde Baru
Ismail mencontohkan, data seorang menteri disebar oleh Bjorka. Itu adalah data pribadi dan jika kita ikutan menyebarkan, maka bisa dijerat dengan UU ITE.

“Itu sudah salah karena penyebaran transmisi elektronik,” kata dia.

Kepo sih boleh saja terhadap Bjorka, tapi jangan fear of missing out (FOMO) dan lalu latah menyebarkan data pribadi orang lain. Ingat, jerat UU ITE nyata adanya.

Ismail Fahmi meminta netizen tetap kritis. Informasi yang disebar Bjorka, sebenarnya banyak juga informasi lama yang orang sudah tahu.

Dia mengatakan banyak informasi yang sudah diketahui pakar keamanan siber. Bedanya, para ahli keamanan Indonesia tidak koar-koar di media sosial seperti Bjorka meskipun tahu. Mereka paham ada UU ITE dan fokus untuk menutup kebocoran data tersebut.

“Harus kritis kepada siapapun yang mengaku ahli membocorkan data,” pungkasnya.

Link: https://inet.detik.com/security/d-6286059/jangan-ikut-sebar-data-dari-bjorka-pokoknya-jangan.

Soal Hacker Bjorka, Pakar Ingatkan Warganet Hati-Hati Bagikan Data dan Sebut Motif Lebih ke Politik

KOMPAS.TV â€“ Ismail Fahmi, Founder Drone Emprit, memperingatkan warganet atau netizen agar berhati-hati jika turut membagikan data yang dipublikasikan oleh akun media sosial Bjorka.

Menurutnya, jika membagikan data tersebut secara utuh, pelakunya dapat dikategorikan melakukan doxing, dan dapat dijerat dengan Undang-undang ITE.

“Hati-hati buat netizen yg seneng karena dapat spill data dari Bjorka. Kalau ikut ngeshare data lengkap, bisa masuk kategori doxing, transmisi data pribadi,” tulis Ismail seperti dikutip dari akun Twitternya, setelah Kompas TV diberi izin mengutip.

“Penyebaran data spt ini bisa kena UU ITE. Bjorka mungkin aman, tapi anda mudah ditemukan.”

Dalam unggahannya, Ismail juga mempertanyakan akun Bjorka yang seolah membuka latar belakang dan jati dirinya sendiri di media sosial. 

Baca Juga: Bjorka Kembali Bagikan Data di Channel Telegram, Kali Ini Diduga Milik Puan hingga Denny Siregar

“Lha kok malah membuka background dan jati dirinya? Kan jadi ketahuan motif sampeyan, tidak murni leaking tapi ada unsur perlawanan pada politik orba.”

Menurutnya, dengan itu, akan lebih mudah mencari sosok Bjorka.

“Ini nyarinya jadi lbh mudah: cari WNI yg dikirim ke Warsawa jaman Sukarno, sudah meninggal, punya anak asuh. Pasti ndak banyak.”

“Kalau motifnya terkait orba, ya ndak relevan dengan jaman sekarang. Udah banyak berubah,” pernyataan dia.

Bahkan, Ismail mempertanyakan motif Bjorka yang dinilainya bukan lagi menjual data, tetapi justru lebih ke politik.

“Apakah Bjork ini benar ada di Warsawa spt pengakuannya atau ada di Indonesia, motifnya kok sptnya ndak lagi jualan data, tp lebih ke politik?”

Meski demikian, kemunculan Bjorka disebutnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan data pribadi (PDP).

“Selama ini sebelum Bjorka muncul juga sudah terbukti soal keamanan data kita masih sangat payah.

Teman2 ahli security juga tahu lebih banyak kebocoran di mana saja. Cuma ndak mau teriak2.

Tapi thanks ke Bjorka, bikin kesadaran atas PDP jd meningkat.” 

Sebelumnya diberitakan Kompas TV, Bjorka melakukan doxing atau penyebaran informasi pribadi milik sejumlah publik figur, mulai dari Menkominfo Johnny G Plate hingga Denny Siregar.

Kebocoran data pribadi itu mulai dari  Nomor Induk Keluarga (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), gelar, alamat, nomor telepon, nama anggota keluarga hingga nomor vaksin.

Baca Juga: Sebelum Kasus Bjorka, Ini Deretan Situs Pemerintah yang Dibobol Hacker hingga Pertengahan 2022

Sebuah akun twitter @bjorkanism sempat mengucapkannya hal yang sama, mengucapkan selamat ulang tahun ke-66 pada Menteri Johnny.  “Happy birthday,” bunyi tulisan dalam akun itu pada Sabtu siang. 

Belum bisa dipastikan siapa bjorka dan apakah bjorka merupakan pemilik akun twitter tersebut. Namun dalam akun instagram bjorkanism, selain mengucapkan ulang tahun, ia juga melakukan doxing dengan membocorkan data pribadi Menteri.

Link: https://www.kompas.tv/article/327293/soal-hacker-bjorka-pakar-ingatkan-warganet-hati-hati-bagikan-data-dan-sebut-motif-lebih-ke-politik?page=2

Drone Emprit: Warganet Sempat Bahagia Lalu Emosi Karena Harga BBM

Jakarta – Masyarakat sempat gembira karena harga BBM tidak naik pada 1 September 2022. Mereka berubah jadi emosi 2 hari kemudian. Mungkin rasanya seperti kena prank.
Para pendukung dan kontra kenaikan harga BBM dikupas tuntas Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi. Dia merilis data terbaru analisa Drone Emprit. Tren Kenaikan Harga BBM menampilkan data media sosial dari 28 Agustus – 4 September 2022.

Dia melakukan analisis emosi dan tren sentimen. Pada tren sentimen, sentimen negatif sempat kalah dengan sentimen positif pada 1 September 2022 ketika harga BBM tidak naik.

Tren sentimen soal Kenaikan Harga BBM Foto: Ismail Fahmi/Twitter

“Pasca tidak adanya pengumuman kenaikan BBM pada 1 September, publik tampak lega,” kata Ismail Fahmi yang sudah mengizinkan dikutip detikINET, Selasa (6/9/2022).

Hal ini membuat perbincangan tentang harga BBM turun. Percakapan bernada puas, juga naik signifikan pada periode ini

Namun, begitu harga BBM naik pada 3 September 2022, sentimen negatif langsung berlambung tinggi. Nada kekecewaan terlihat sangat dominan dalam percakapan di media sosial.

“Pengumuman kenaikan harga BBM oleh pemerintah pada 3 September, sontak membuat publik kaget dan mendorong percakapan sangat tinggi,” kata dia.

Analisis Emosi. Foto: Ismail Fahmi/Twitter

Hal senada terjadi pada analisis emosi. Warganet rupanya sempat bahagia karena harga BBM tidak naik. Namun kebahagiaan itu berubah menjadi amarah saat harga BBM naik 3 September 2022. Rasanya ini ibarat seperti kena PHP atau prank.

“Selain surprise, emosi yang juga cukup kuat adalah joy yang didorong ungkapan bahagia publik saat harga BBM tidak naik pada 1 September, dan anger yang didorong kemarahan publik atas naiknya harga BBM pada 3 September,” kata Ismail Fahmi.

Link: https://inet.detik.com/cyberlife/d-6274864/drone-emprit-warganet-sempat-bahagia-lalu-emosi-karena-harga-bbm.

Pakar Sebut Narasi Publik Sempat Positif usai Kena Prank Harga BBM

Jakarta, CNN Indonesia — Publik ternyata sempat lega ketika tak ada pengumuman harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak naik pada Kamis (1/9). Namun hal itu langsung berubah ketika harga BBM akhirnya jadi naik pada Sabtu (3/9).
“Pasca tidak adanya pengumuman kenaikan BBM pada 1 September, publik tampak lega. Hal ini membuat perbincangan tentang harga BBM turun. Percakapan bernada puas, juga naik signifikan pada periode ini,” kicau pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi dalam akun twitternya @ismailfahmi.

Drone Emprit melakukan pemantauan via Twitter terkait perbincangan seputar harga BBM. Dalam pantauannya, pemberitaan meningkat di 3 September dengan 10.890 mentions.

Hal itu setelah berbagai media menyorot pengumuman kenaikan harga BBM yang disampaikan Presiden Jokowi dan para menterinya. Pada 1 September ada sekitar 26 ribu total mentions seputar harga BBM.

Jumlah itu menurun ke angka 14 ribuan ketika pengumuman tidak terjadi pada 1 September. Akan tetapi, jumlah mentions langsung meroket ke angka 69 ribuan usai pengumuman harga BBM dilakukan Presiden Jokowi pada 3 September.

Menurut Ismail, perbincangan soal harga BBM sejatinya sudah mengemuka sejak 28 Agustus. Perbincangan pun, kata dia, belum menunjukkan tanda-tanda penurunan saat ini.

Ismail menambahkan, isu kenaikan pada 1 September membuat publik melontarkan kritik kepada pemerintah. Namun kritik itu mereda usai pengumuman tidak jadi dilakukan.

Akan tetapi, publik langsung menyatakan kekecewaan ketika pada akhirnya pemerintah mengumumkan harga BBM naik pada 3 September. “Pengumuman kenaikan harga BBM oleh pemerintah pada 3 September, sontak membuat publik kaget dan mendorong percakapan sangat tinggi,” tulis Ismail.

“Nada kekecewaan terlihat sangat dominan dalam percakapan,” tulisnya lagi.

Sentimen negatif pun mendominasi narasi soal kenaikan harga BBM. Sentimen itu antara lain berupa kritik kebijakan kenaikan harga BBM, dukungan aksi demo buruh dan mahasiswa, sindiran kebijakan pemerintah yang sengasarakan rakyat, dan publik membandingkan harga BBM di Malaysia.

Lebih lanjut, Ismail mencatat ada lima top influencers yang kontra terhadap narasi kenaikan BBM. Mereka adalah Rizal Ramli (@RamliRizal), Anthony Budiawan (@AnthonyBudiawan), Said Didu (@msaid_didu), dan Indra Kusumah (@aindraku) serta satu media @CNNIndonesia.

“Pihak kontra kenaikan BBM diisi oleh sejumlah lapisan masyarakat yang berasal dari anggota DPR RI, aktivis, pengamat, hingga politisi partai oposisi pemerintah. Anggota partai Demokrat dan PKS cukup vokal mengkritisi kebijakan ini,” tulis Ismail.

“Kesimpulan, Tren pemberitaan dan perbincangan terkait kenaikan harga BBM naik signifikan pada 3 September 2022, didorong oleh sorotan media atas pengumuman kenaikan harga BBM yang disampaikan Presiden Jokowi,” tulisnya lagi.

Link: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220905153131-192-843494/pakar-sebut-narasi-publik-sempat-positif-usai-kena-prank-harga-bbm

Analisa Drone Emprit Soal Reaksi Kenaikan Harga BBM

Jakarta – Kenaikan harga BBM disambut protes oleh masyarakat. Tidak banyak yang membela langkah pemerintah dalam analisa Drone Emprit.
Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi merilis data terbaru analisa Drone Emprit. Tren Kenaikan Harga BBM menampilkan data media sosial dari 28 Agustus – 4 September 2022.

Menurut Ismail Fahmi, publik sempat lega ketika tidak ada kenaikan harga BBM pada 1 September 2022. Namun, ketika harga BBM naik pada 3 September 2022, sentimen kekecewaan mengalir di lini masa.

“Pengumuman kenaikan harga BBM oleh pemerintah pada 3 September, sontak membuat publik kaget dan mendorong percakapan sangat tinggi. Nada kekecewaan terlihat sangat dominan dalam percakapan,” kata Ismail Fahmi yang sudah mengizinkan detikINET mengutip ulasannya, Senin (5/9/2022).

Analisa Drone Emprit Isu Kenaikan Harga BBM.

Dalam peta media sosial menurut Ismail Fahmi ada dua klaster utama. Pihak yang kontra kenaikan harga BBM sebanyak 64%. Mereka mempersoalkan kebijakan kenaikan harga BBM, dukungan aksi demo buruh dan mahasiswa, sindiran untuk pemerintah dan perbandingan dengan BBM Malaysia.

Sedangkan, pihak yang pro pemerintah hanya ada 23%. Mereka menyuarakan penjelasan pemerintah soal kenaikan harga BBM tepat sasaran. Sisanya adalah netral, berupa akun media nasional yang sifatnya adalah pemberitaan yang banyak direspons netizen.

“Pembahasan soal protes kenaikan harga BBM didominasi oleh sentimen negatif 64%. Sedangkan narasi positif yang mengemuka di periode ini 23%,” kata dia.

Link: https://inet.detik.com/cyberlife/d-6274210/analisa-drone-emprit-soal-reaksi-kenaikan-harga-bbm

Ramai soal Dugaan Kebocoran Data BIN hingga IndiHome, Apa Solusinya?

KOMPAS.com – Keamanan data instansi pemerintah mendapat sorotan, seiring munculnya dugaan kebocoran di berbagai platform.

Terbaru, data Badan Intelijen Pemerintah (BIN) juga diduga mengalami kebocoran. Namun, pihak BIN telah membantah kabar itu dan menegaskan bahwa data yang ada pada instansi mereka dalam kondisi aman.

Sebelumnya, dugaan kebocoran data warga juga terjadi di BPJS Kesehatan, Prakerja, hingga PLN.  Lantas, mengapa kebocoran data di instansi pemerintah tak kunjung teratasi?

Kesadaran keamanan data masih rendah Founder Drone Emprit Ismail Fahmi mengatakan, akar persoalan ini terletak pada kesadaran akan pentingnya keamanan data masih sangat rendah.

Menurutnya instansi pemerintah kurang memberikan perhatian yang cukup, sehingga tidak ada infrastruktur dan sumber daya manusia untuk mengamankan data.

“Kalau kita lihat dari IndiHome, anggap aja yang menyebar itu benar, dalam satu baris saja itu kan ada situs yang dikunjungi, ada NIK orang yang mengunjungi atau siapa usernya,” kata Fahmi kepada Kompas.com, Senin (22/8/2022).

“Dari situ saja seharusnya dievaluasi dari level teknis. Kalau bener-benar peduli bahwa data yang sangat privat, soal NIK, nama, kok disambungkan dengan data browsing, itu kan sangat telanjang,” ujar dia.

Aturan soal perlindungan data Meski kebocoran data pemerintah kerap terulang, belum ada satu pun tindakan yang dilakukan, seperti sanksi atau denda pada instansi terkait.

Fahmi menuturkan, hal ini disebabkan belum ada aturan khusus yang menangani soal perlindungan data. “Jadi pemerintah harus segera sahkan RUU Perlindungan Data Peribadi (PDP).

Di sini juga harus jelas siapa yang akan menjalankan RUU ini,” jelas dia. Baca juga: BIN Bantah Data Agen Intelijen Bocor   Lembaga pengawasan data Melalui RUU PDP tersebut pemerintah bisa membentuk lembaga independen yang diberi otoritas khusus untuk mengawasi data pemerintah dan swasta.

Selain itu, lembaga itu nantinya juga berhak memberikan denda bagi instansi atau pihak swasta apabila terjadi kebocoran data.

“Makanya di sini siapa yang akan punya otoritas dan independen, pemerintah dan swasta itu bisa diawasi. Jelas ini harus mandat dari DPR, harus ada anggaran,” ujarnya.

“Kalau Kominfo, misal ada kebocoran di Kominfo, mereka bisa ndak menindak diri mereka sendiri,” lanjutnya. Belajar dari GDPR di Eropa Fahmi menjelaskan, pemerintah bisa meniru Eropa yang memiliki General Data Protection Regulation (GDPR).

Baik pemerintah maupun swasta, mereka harus tunduk pada GDPR ini dan bertanggung jawab apabila terjadi kebocoran data. “Jadi harus ada aturan yang kemudian ditegakkan dengan tegas. Ketika ada data bocor, itu bisa dikejar,” kata dia.

Menurutnya, GDPR juga merinci denda yang harus dibayar apabila terdapat pelanggaran. Tak tanggung-tanggung, perusahaan besar seperti Google dan WhatsApp pun pernah didenda karena melanggar GDPR ini.

Link: https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/23/143000665/ramai-soal-dugaan-kebocoran-data-bin-hingga-indihome-apa-solusinya-?page=all#page2

Irjen Ferdy Sambo Dikuliti Analisa Drone Emprit

Jakarta – Reaksi publik yang sesungguhnya soal Irjen Ferdy Sambo terungkap lewat analisa Drone Emprit. Ibarat nila setitik, rusak susu sebelanga.
Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi merilis data terbaru analisa Drone Emprit. Tren Polemik Kasus Penembakan Brigadir J menampilkan data media sosial dari 11 Juli – 10 Agustus 2022.

Ada sejumlah fakta yang menarik sebagai berikut:

1. Dari awal masyarakat sudah sulit untuk percaya

Dalam pemantauan pemberitaan dan perbincangan media online dan media sosial dari 11 Juli – 10 Agustus 2022, tampak pada awalnya sentimen negatif sangat menguasai. Sebelum Ferdy Sambo jadi tersangka, 53% sentimen masyarakat adalah negatif dari 11 Juli – 9 Agustus 2022 pukul 17.59 WIB.

Keterangan polisi dirasa janggal. Publik curiga dengan pelaku awal yang ditetapkan oleh polisi. Pernyataan kuasa hukum keluarga Brigadir J juga makin memicu spekulasi. Ibarat nila setitik, rusak susu sebelanga. Karena Sambo setitik, mendorong sentimen negatif terhadap institusi Polri keseluruhan.

“Hal tersebut menurunkan tingkat kepercayaan sekaligus menaikkan sentimen negatif masyarakat terhadap institusi Polri,” kata dia.

Masyarakat memang sudah susah untuk dibodoh-bodohi. Oleh karena itu, penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka, menjadi titik balik krusial di media sosial. Keterangan Polri soal kronologi sebenarnya dan trending tagar #WujudPolriTegas juga menaikkan kepercayaan masyarakat.

“Peta media sosial setelah Ferdy Sambo menjadi tersangka didominasi oleh sentimen positif 89%,” kata dia.


2. Ada 3 kubu di medsos dalam kasus Irjen Ferdy Sambo

Ismail menemukan bahwa netizen terbagi dalam 3 kubu. Ada kubu publik, kubu media dan kubu pro oposisi, semuanya negatif terhadap Polri untuk aspek yang berbeda.

Kubu publik menyoroti otopsi dan reputasi Polri. Kubu media menyoroti kejanggalan penembakan, intimidasi wartawan detikcom dan CNN Indonesia dan penetapan Bharada E jadi tersangka. Sementara kubu pro oposisi mendesak pencopotan Kapolri.

“Kelompok bersentimen positif (17%) apresiasi upaya Kapolri nonaktifkan FS dan mutasi 25 personel Polisi. Pengguna media sosial amplifikasi kejanggalan pada kasus penembakan Brigadir J dan desak penetapan tersangka,” kata Ismail.

Usai Ferdy Sambo jadi tersangka, sentimen yang ada berubah menjadi positif sampai 89%. Ada pula 3 kubu di media sosial.

Kubu publik mengapresiasi Polri menetapkan Ferdy Sambo jadi tersangka. Kubu media menyoroti berita Ferdy jadi tersangka. Sementara kubu pro oposisi membahas Habib Bahar mengaitkan kasus ini dengan kasus KM 50.

3. Para ‘pendukung’ Irjen Ferdy Sambo

Dalam analisa Drone Emprit ada 3 kubu di media sosial yaitu masyarakat, media dan kelompok oposisi pemerintah. Namun, ketiganya kompak mengkritik Ferdy Sambo dan Polri. Adakah pihak yang mendukung Ferdy Sambo di media sosial?

Dalam pantauan Ismail Fahmi, pihak yang pro bukan berupa akun media sosial, melainkan pemberitaan tentang pihak yang pro, kemudian di-shared di media sosial dan terekam Drone Emprit.

“Yang pro lebih dari pemberitaan yang di-shared di medsos. Tapi mereka nggak punya akun-akun yang mendukung,” kata Ismail.

Obrolan di media sosial membahas berita mengenai anggota DPR yang dinilai diam, malah terkesan mendukung Ferdy Sambo. Ada lagi sorotan publik ke Kompolnas dan Komnas HAM yang dinilai terburu-buru berpendapat yang cenderung menguntungkan Ferdy Sambo.

“Kompolnas dan Komnas HAM merupakan dua institusi yang juga mendapat sorotan publik karena dinilai terburu menyatakan pendapat yang dinilai menguntungkan FS,” ujarnya di Twitter.

Baca juga:
Akun Instagram AKP Rita Yuliana Kebanjiran Follower Saat Jadi Sorotan
Peta analisa media sosial dari Drone Emprit bisa dilihat pada 2 gambar berikut ini:

Sentimen negatif terhadap Ferdy Sambo dan Polri Foto: Ismail Fahmi/Twitter

Sentimen positif untuk Polri usai Ferdy Sambo jadi tersangka Foto: Ismail Fahmi/Twitter

Link: https://inet.detik.com/cyberlife/d-6230190/irjen-ferdy-sambo-dikuliti-analisa-drone-emprit.