FAJAR.CO.ID — Permintaan maaf dari peneliti astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin, ternyata tak menyurutkan niat sejumlah kader Muhammadiyah untuk tetap membawa persoalan itu ke ranah hukum.
Pasalnya, ancaman pembunuhan yang ditulis oleh pria berstatus ASN ini dinilai telah mencederai persatuan dan kesatuan terutama bagi kader Muhammadiyah.
Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, yang juga diketahui merupakan kader Muhammadiyah ikut mengomentari permintaan maaf tersebut.
“Kan masih suasana lebaran. Jadi kita harus maafkan. Saling maaf dan memaafkan itu perbuatan yang mulia dan disukai Allah. ,” tulis Ismail melalui akun twitternya yang bercentang biru, @ismailfahmi.
Meski demikian, pria yang juga memiliki hobi berkebun ini meminta agar perilaku tak terpuji dari AP Hasanuddin itu tetap dibawa ke ranah hukum.
“Oleh karena itu, kita serahkan kepada kepolisian untuk memproses laporan2 yg sudah dilayangkan. Dan dikawal. Agar di kemudian hari tidak berulang. ,” tandasnya.
Cuitan itu pun ramai dikomentari netizen. Sebagian besar meminta agar aparat segera memproses kasus tersebut.
“Wduh. itu frasa ‘tersulut emosi’..dgn makna kausalitasnya itu, rasa2nya ko mlah jd nylahin pihak lain. Ap krakter org sprti ini mmng bgtu y? Diem2 g bs ditebak, g tau kpn dia bcanda, kpn serius. Kdang candaan yg biasa dia pakai, dibalikin bwt becandain dia, mlah dia emosi. ,” balas salah seorang warganet.
“Ancaman pembunuhan terhadap org yg berbeda saja itu adalah bentuk radikalisme, dilakukan oleh ASN itu jadi lebih berat lagi. Harus dipecat, dariASN ini manusia,” kritik lainnya.
“Semoga benar diproses hukum dengan ADIL agar masyarakat umum TIDAK BERPIKIRAN bahwa jika kita gabung ORMAS TERTENTU = BISA MENGHINA ORMAS LAIN TANPA KONSEKUENSI HUKUM,” tegas lainnya.
Seperti diketahui, usai dilaporkan ke Polres Jombang, Jawa Timur, peneliti astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin, akhirnya angkat bicara. Dia mengaku tersulut emosi saat menyatakan ujaran kebencian tersebut melalui media sosial. (bs-sam/fajar)
BOYANESIA — Salam toghellen (saudara)….Akun peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin membuat heboh di media sosial. Lewat akun Facebook, AP Hasanuddin mengeluarkan pernyataan yang diduga mengancam warga Muhammadiyah karena berbeda dengan pemerintah dalam merayakan Idul Fitri 1444 H/ 2023 M.
Menanggapi itu, Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi menilai, komentar akun tersebut sangat provokatif dan offside.
“Saya masih berharap akun AP Hasanuddin ini kena hack, shg menulis komentar provokatif yang sangat offside. Semoga begitu, bukan tulisan asli,” kata Ismail Fahmi dikutip dari akun twitternya, @ismailfahmi, Selasa (25/4/2023).
“Sabar, tahan diri, serahkan kepada yang berwajib untuk menginvestigasi,” lanjut Ismail Fahmi.
Diketahui, sebelumnya AP Hasanuddin turut mengomentari unggahan akun Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin yang menyinggung soal perbedaan lebaran Idul Fitri Muhammadiyah.
Melalui akun AP Hasanuddin, pakar astronomi BRIN itu menyinggung perbedaan jadwal Idul Fitri 1444 H warga Muhammadiyah, dan menganggap mereka sebagai musuh bersama dalam hal takhayul, bid’ah dan khurafat.
“Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?” kata Hasanuddin.
Dia pun melanjutkan statusnya yang mengancam setelah berdebat dengan warganet lain. “Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” kata Andi.
Kini status AP Hasanudin viral di berbagai kanal media sosial. Di lini masa Twitter dan Facebook, statusnya banyak disebar, termasuk di grup Whatsapp. Komentar provokatif itu pun banyak mendapatkan respons dari tokoh Muhammadiyah.
Eramuslim.com – Masjid Al Aqsa diserbu personel kepolisian negara Zionis Israel. Para polisi Israel menangkap sekitar 350 jemaah dari dalam kompleks Masjid Al Aqsa.
Di mana sebelumnya, sekelompok warga Palestina membarikade diri mereka di dalam aula salat Al Qibli di kompleks Al Aqsa setelah para pemukim Yahudi menyerukan penyerbuan ke masjid tersebut.
Para jamaah berusaha mencegah polisi masuk dengan menutup pintunya. Seraya mengepung Al Qibli, polisi Israel naik ke atap masjid, menghancurkan jendela, dan awalnya hanya melemparkan bom suara ke arah jemaah di dalamnya.
Advertisement
Beberapa jemaah berusaha melawan polisi dengan melemparkan kembang api. Saksi mata mengatakan, polisi Israel menggunakan kekuatan berlebihan dalam penyerbuan tersebut, termasuk menggunakan gas air mata.
Kejadian itu pun kembali ramai di media sosial. Bahkan, Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menemukan adanya orkestrasi narasi yang justru kompak menyalahkan warga Palestina.
“Contoh orkestrasi narasi dari tokoh di Israel ke influencer di Indonesia,” tulis Ismail Fahmi sembari membagikan tangkapan layar narasi dimaksud, dikutip dari unggahannya di akun twitter @ismailfahmi, Minggu (9/4/2023).
Advertisement
“Narasi yang sama berulang2 jadi template untuk counter dari sono ke sini,” lanjutnya.
Temuan itupun ramai dibahas warganet. Umumnya mereka heran mulai ramai influencer di Indonesia yang membela Israel yang diketahui menjajah Palestina.
“Dan kerja mereka cukup berhasil, org awam banyak kemakan dg apa yg mereka sebarkan dg narasi2 seolah warga palestina yg mebuat kerusuhan,” tulis akun @Qsha***.
“Derajat paling rendah dari per buzzer an adalah menjadi buzzer zionis,” balas akun @hidah***.
“Ha…ha…dan mereka akan mudah kebeli karena mmg mereka mencari uang dari sini…wajar jika lambat laun makin bertebaran di medsos para pendukung israel..dan israel melihat peluang ini..dari penguasa susah tembus maka lewat orang2 yg mudah dibeli israel akan masuk,” cuap akun @1971***.
“Soyagya, Harus ada tindakan thd akun2 spt ini dari pemerintah yg jelas2 sdh mengkhianati negara dan UUD 45. Tapi spt ya masih jauh panggang dari api..,” ujar warganet lainnya.
Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dibanjiri sentimen negatif di media sosial. Menurut Drone Emprit, publik menganggap Firli “melanggar kode etik, membocorkan dokumen korupsi, dan menggunakan KPK untuk kepentingan politik pribadi.” Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkapkan narasi Firli di media sosial mencapai titik tertinggi pada 8 April 2023.
“Sentimen isu ini (1 April – 8 April 2023 pukul 23.59 WIB) positif 18 persen, kontra 77 persen , netral 5 persen,” ujar Ismail lewat kicauanya, Senin (10/4).
FIRLI BAHURI DAN KPK
Publik menuding Firli Bahuri melanggar kode etik, membocorkan dokumen korupsi, dan menggunakan KPK untuk kepentingan politik pribadi.
Ia menjelaskan perbincangan di media sosial dominan berisi kecaman kepada Firli lantaran dipicu dua isu penting yaitu pemecatan Endar dan pelaporan Firli ke Dewan Pengawas KPK karena diduga bocorkan dokumen korupsi tukin (tunjangan kinerja) Kementerian ESDM.
Menurut Ismail, publik menilai Firli memiliki banyak permasalahan, melanggar kode etik, bahkan melakukan pidana dengan bocorkan dokumen korupsi tukin Kemen ESDM.
“Firli juga dinilai menggunakan KPK untuk kepentingan politik,” ujarnya.
Analisis Drone Emprit: Piala Dunia U-20 Pertanda ‘Konflik’ PDIP-Jokowi Selain itu saling adu komentar antara Kapolri Sigit Listyo dan Firli atas pencopotan Endar dianggap sebagai perseteruan KPK versus Polri.
Atas berbagai kontroversi yang melingkupi Firli, desakan untuk mencopotnya kuat digaungkan oleh publik, baik di media sosial maupun di lapangan lewat demonstrasi mahasiswa di Gedung KPK.
Sedangkan komentar positif kepada Firli berisi dukungan atau apresiasi atas kinerja KPK karena aksi KPK menangkap beberapa pejabat yang menjadi sorotan publik.
“Perbincangan positif terhadap KPK semata respons apresiasi terhadap aksi KPK atas beberapa isu yang tengah menjadi sorotan publik, ialah penahanan Rafael Alun Trisambodo, OTT Bupati Meranti, dan pemeriksaan Sekda Riau SF Hariyanto,” tutur Ismail.
FOTO: Pencemaran Limbah di Sungai Drina Bosnia slide 1 of 6
slide 1 to 5 of 6
Terpisah, Firli sempat buka suara usai KPK ramai diperbincangkan publik. Ia menegaskan berkomitmen memberantas korupsi di Tanah Air.
“Komitmen saya hanya satu, bersihkan negeri ini dari Korupsi. Tangkap dan tahan tersangka, siapapun dia dan bawa ke pengadilan,” ujar Firli dikutip dari detikcom.
Firli mengklaim KPK di bawah pimpinannya bekerja secara profesional dan tanpa pandang bulu. Dia pun akan bekerja optimal untuk Indonesia.
“KPK bekerja secara profesional dan tanpa pandang bulu. Saya akan tuntaskan pekerjaan pemberantasan korupsi sampai Indonesia bebas dari korupsi,” katanya.
Jakarta – Sentimen negatif terhadap Ketua KPK Firli Bahuri menjadi obrolan yang tersorot di Twitter. Hal itu muncul setelah heboh pencopotan Brigjen Endar Priantoro dari kursi Direktur Penyelidikan KPK serta dugaan pembocoran dokumen rahasia KPK di Kementerian ESDM. Berdasarkan analisis Social Network Analysis (SNA) yang dilakukan Drone Emprit, mayoritas warganet kontra terhadap Ketua KPK Firli Bahuri. Warganet menilai Firli melakukan pelanggaran dan memanfaatkan KPK demi kepentingan politik.
Baca juga: Pekan Depan, Dewas KPK Periksa Firli Cs Buntut Pencopotan Brigjen Endar Analisis ini langsung disampaikan oleh Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, melalui akun Twitternya. Ismail Fahmi mengambil data dari percakapan Twitter pada periode 1-8 April. Dari data tersebut, tampak perbincangan tertinggi soal dorongan agar Firli dicopot.
“Perbincangan tertinggi di media sosial terjadi pada 8 April 2023 (10.022 mentions), didorong desakan pencopotan Firli Bahuri serta ‘perseteruan’ antara Kapolri dengan Firli atas pencopotan Brigjen Endar,” tulis Ismail Fahmi, Minggu (9/4/2023). detikcom telah meminta izin untuk mengutip cuitan ini.
Selain itu, Ismail Fahmi melampirkan peta SNA soal klaster percakapan Firli dan KPK. Dalam peta itu, tampak klaster yang membicarakan kontroversi Firli jauh lebih besar ketimbang klaster yang membicarakan OTT Bupati Meranti dan kasus Rafael Alun.
“Dalam percakapan tentang Firli dan KPK, tampak yang klaster yang paling besar adalah klaster merah (negatif) yang mayoritas berbicara tentang kontroversi Firli. Klaster hijau (positif) sangat kecil, terutama tentang OTT Bupati Meranti dan kasus Rafael,” tuturnya.
Peta SNA soal Firli dan KPK (Dok. Drone Emprit) Dari analisis ini, Ismail Fahmi menyimpulkan bahwa perbincangan soal Firli dan KPK didominasi oleh warganet kontra 77%. Sedangkan yang positif hanya 18%.
“Pembahasan tentang Firli Bahuri dan KPK mencapai puncak pada 8 April 2023 dengan sentimen positif hanya 18% dan kontra 77%, terutama disebabkan oleh isu pemecatan Brigjen Endar Priantoro dan dugaan bocoran dokumen korupsi Kementerian ESDM,” ungkapnya.
Baca juga: Penjelasan Pimpinan KPK soal Polemik Pencopotan Brigjen Endar Dia mengatakan bahwa warganet menilai Firli melanggar kode etik. Firli dianggap netizen memanfaatkan KPK demi kepentingan politik.
“Publik menilai Firli Bahuri melanggar kode etik dan menggunakan KPK untuk kepentingan politik, serta perdebatan antara Kapolri dan Firli menunjukkan perseteruan KPK vs Polri. Kontroversi yang melanda KPK dianggap sebagai dampak dari revisi UU KPK, dan desakan untuk mencopot Firli dari jabatannya semakin kuat di media sosial dan demonstrasi mahasiswa,” katanya.
Gejolak di KPK Beberapa waktu sebelumnya internal KPK bergejolak buntut dicopotnya Brigjen Endar Priantoro dari kursi Direktur Penyelidikan KPK. Padahal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah memperpanjang masa tugas Endar di KPK. Internal KPK memprotes tindakan Pimpinan KPK ini.
Belum usai gejolak itu muncul pula isu liar yang menyebutkan bila Ketua KPK Firli Bahuri diduga terlibat dalam pembocoran dokumen terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian ESDM. Firli pun dilaporkan ke Dewas KPK.
Kualifikasi dan partisipasi Indonesia di Piala Dunia U-20 disambut dengan kontroversi dan kekecewaan. Indonesia awalnya ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, namun acara tersebut kemudian dibatalkan karena kekhawatiran atas keikutsertaan Israel dalam turnamen tersebut. Akibatnya, FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, yang juga membahayakan peluang mereka lolos ke Piala Dunia 2026 .
Ahli sepak bola Kusnaeni menyatakan keputusan FIFA untuk mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 sama dengan mengakhiri impian panjang para pemain muda selama 46 tahun. Oleh karena itu, menurutnya, wajar jika mereka merasa marah dan menyesal atas kelompok yang menolak kedatangan timnas Israel. Menurut analisis Drone Emprit, kemarahan terhadap orang-orang yang menentang kehadiran tim Israel dalam Piala Dunia U-20 sangat tinggi dan ditujukan pada dua tokoh, yaitu Ganjar Pranowo dan Wayne Coster.
Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan bahwa diskusi di media sosial tentang kedatangan timnas U-20 Israel pada 21-28 Maret terbagi menjadi dua kubu. Kubu pertama, yang terdiri dari 21 persen, mendukung keberadaan Israel karena percaya bahwa olahraga harus dipisahkan dari kepentingan politik.
Kubu kedua setinggi 60%, terang-terangan menolak Israel dengan alasan bahwa Israel adalah penjahat perang, dan mengakui keberadaan mereka sama saja dengan mengkhianati Konstitusi. Ismail Fahmi mengatakan penentangan semakin keras sejak pernyataan Gubernur Jawa Tengah Gangalpranovo pada 26 Maret. Pernyataan Ganjar yang menolak kehadiran timnas Israel itu kemudian “diperkuat” dengan akun pendukung atau buzzer @GanjaranApp bersama sembilan akun anti pemerintah lainnya dan akun pendukung Prabowo @bengkeldodo.
Sementara itu, tim pro-Israel ada dengan sebagian besar akun pro-pemerintah. Analisis sentimental lain yang ditangkap oleh Drone Emprit menunjukkan bahwa sebagian besar netizen marah pada kelompok dan pihak yang menolak tim Israel di Piala Dunia U-20. Apalagi dampaknya status Indonesia sebagai tuan rumah dicabut oleh FIFA. “Kalau menyebut 29 Maret sampai sekarang, mungkin bagian marahnya beda lagi karena Indonesia batal.
Jadi kemarahan terhadap mereka yang anti Israel bisa lebih tinggi,” kata Ismail Fahmi kepada BBC Indonesia News, Kamis (30/3). Netizen yang marah sepertinya sangat peduli dengan olahraga. Mereka adalah anak muda. Kemudian mereka mengungkapkan kemarahannya terhadap Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster.
Sindiran lain juga datang dari salah satu pemain timnas U-20, Hokky Caraka, “Terima kasih banyak pak, oh iya pak, kami tahu pak nasib anda disana dijamin, masa depan anda sudah sangat baik, sementara kami baru akan memulai karir di kanca Internasional tapi sudah gagal. Akun Instagram Gubernur Bali, I Wayan Koster, dibanjiri komentar kemarahan dan hinaan. Misalnya, salah satu akun dengan nama @dodyhangga mengatakan, “Kamu mematahkan doa seorang ibu untuk mimpi anaknya bermain di Piala Dunia.” Tetap semangat untuk Garuda Mudah semoga bisa berjaya di masa yang akan datang.
Jakarta, CNN Indonesia — Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi membeberkan warganet di Indonesia terbelah dua usai Piala Dunia U-20 gagal diselenggarakan. Suara untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun berpotensi berpindah karena penolakannya. Kondisi tersebut merupakan dampak dari vokalnya Ganjar dalam menolak tim nasional Israel bertanding di dalam negeri. Polemik soal keikutsertaan timnas Israel itu sendiri akhirnya membuat FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah.
“Khusus Ganjar Pranowo, penolakannya atas kedatangan Israel mendatangkan pro kontra bahkan dari kalangan simpatisannya. Langkah Ganjar Pranowo ini terlihat menimbulkan kekecewaan dan berpotensi pindahnya dukungan kepada tokoh lain,” ujar Ismail lewat akun Twitternya, Kamis (30/3).
METODE
Pertanyaan penelitian: 1. Seberapa besar penolakan dan dukungan terhadap kedatangan Timnas U20 Israel ke Indonesia. 2. Siapa saja aktor yang paling berpengaruh. 3. Topik apa yang paling banyak diangkat.
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Ismail untuk mengutip analisisnya pada Jumat (31/3) pukul 16.30 WIB.
Dalam pantauan Drone Emprit, Ganjar masuk ke dalam 20 “Top Aktor Kontra Kedatangan Tim Israel”. Selain Ganjar, ada Gubernur Bali, I Wayan Koster, dan Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Natsir yang juga masuk ke dalam kategori yang sama.
Penolakan Ganjar terhadap timnas Israel membuat akun media sosialnya dibanjiri kecaman dari warganet. Menanggapi hal tersebut, Ganjar menegaskan kembali komitmennya melawan intoleransi.
Dalam unggahan di Instagram @ganjar_pranowo, Kamis (30/3), Ganjar mengunggah video dialog dirinya dengan pelaku terorisme Bom Bali I yang bertobat.
“Selalu saya ingatkan dan tegaskan bahwa perjuangan melawan intoleransi, radikalisme, dan terorisme adalah komitmen yang tak pernah putus,” tulis Ganjar pada keterangan di video.
Menurut Ganjar, perjuangan dapat dilaksanakan dengan cara dan strategi yang bervariasi, yaitu lewat pendidikan, seminar, diplomasi, dan cara lain yang mungkin tidak populer di mata masyarakat.
“Dicaci dan di-bully adalah risiko yang kadang harus kita ambil dari pilihan itu. Karena memang apa yang kita lakukan tidak selalu bisa memuaskan semua orang,” kata Ganjar.
“Yang pasti tujuan kita satu, menjaga kedamaian dan persatuan di Republik yang kita cintai ini. Salam,” ucapnya.
Di sisi lain, Drone Emprit juga memasukkan beberapa nama ke dalam “Top Aktor Pro Kedatangan Tim Israel”. Beberapa nama yang masuk di antaranya Presiden Joko Widodo; Ketua Umum PSSI, Erick Thohir; dan Kapolri, Listyo Sigit Prabowo.
Lebih lanjut, Ismail menjelaskan tren perbincangan terkait rencana kedatangan tim nasional Israel mendapatkan atensi yang tinggi di akhir periode pemantauan karena didorong oleh penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Menurut Ismail nada pemberitaan negatif mendominasi pemberitaan media. Nada kritikan dan penolakan kedatangan Timnas Israel mendominasi.
Namun menjelang akhir Maret, kata Ismail, media massa kuat tampilkan protes publik atas sikap kepala daerah dan kelompok organisasi Islam yang mengecam kedatangan Timnas Israel.
Analisis Drone Emprit ini dibuat menggunakan data di media sosial Twitter yang dihimpun pada periode 21 Maret hingga 28 Maret 2023. Sedangkan pada bot analisis dari percakapan, didominasi oleh akun Twitter yang teridentifikasi organik alias benar-benar dioperasikan oleh manusia.
Dari analisa tersebut, diketahui, narasi kontra kedatangan tim Israel mendominasi. Drone Emprit mencatat ada lima hal utama di media online yang bisa mewakili sentimen negatif tersebut yakni: PKS tolak kedatangan timnas Israel, Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster tolak kedatangan Israel, PKS Dukung Usulan MUI, agar tim U20 bermain di luar, Sejumlah Kelompok Islam tolak kedatangan Israe, Mantan Ketum PBNU Tolak kedatangan Israel.
Sedangkan, ekspos media online juga mengalami peningkatan tertinggi pada 28 Maret (2.492 mentions), didorong oleh pernyataan Presiden Jokowi terkait isu penolakan Timnas Israel.
Twitter di tangan Elon Musk kembali mengeluarkan keputusan kontroversial. Kali ini mereka mengumumkan akan menghapus API Twitter gratis. Keputusan ini akan mengancam keberadaan akun bot dan menfess, di mana banyak pengguna berkumpul layaknya grup Facebook.
Application Programming Interface (API) adalah jembatan untuk dua program berhubungan. Dalam kasus ini, API Twitter digunakan oleh situs web untuk menjalankan suatu tugas, seperti mengeksekusi perintah atau mengumpulkan data publik Twitter.
API gratis sedang disalahgunakan dengan buruk saat ini oleh penipu bot & manipulator opini. Tidak ada proses verifikasi atau biaya, jadi mudah untuk memutar 100 ribu bot untuk melakukan hal buruk.
– Elon Musk, CEO Twitter –
Bot di aplikasi Twitter menggunakan API ini untuk menjalankan perintah dasar seperti mengeluarkan tweet, mengumpulkan data secara (scrapping) secara otomatis.
Starting February 9, we will no longer support free access to the Twitter API, both v2 and v1.1. A paid basic tier will be available instead 🧵
Ada banyak macam bot di Twitter. Salah satunya @petabbencana yang membalas tweet dengan kata kunci tertentu. Ada pula bot lirik yang memposting lirik sebuah band setiap jam. Pun base atau menfess, juga termasuk akun bot yang memanfaatkan API Twitter.
Ada beberapa base/automenfess yang follower cukup banyak di Indonesia, seperti @Askrlfess, @worksfess, @collegemenfess hingga @collegemenfess.
Akun ini akan meneruskan pesan yang dikirim ke DM dengan kata kunci tertentu, lalu di-posting di akun tersebut. Mirip dengan grup Facebook, namun anonim. Banyak implikasi lain dari API berbayar ini, seperti login game yang mungkin nanti akan terputus, atau penelitian/riset yang menggunakan scrapping Twitter akan terhalang.
Kebijakan Twitter untuk meniadakan akses API Twitter ini mengharuskan admin bot atau menfess untuk membayar. Jika tidak, program tidak akan berfungsi.
API berbayar akan dimulai 9 Februari 2023 mendatang.
Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan bahwa akan berdampak besar ke Twitter secara umum.
“Banyak aplikasi-aplikasi yang selama ini terintegrasi melalui API, tentu mereka akan bermasalah nantinya karena harus membayar,” ungkap Ismail kepada kumparanTECH, Jumat (3/2).
Drone Emprit, tools analisa trending dan sentimen Twitter, juga menggunakan API Twitter dalam prosesnya. Ismail mengatakan belum memutuskan apakah mereka akan lanjut ke berbayar atau tidak, sebab belum ada keterangan detail dari Twitter.
Akun-akun bot/base/menfess juga kemungkinan besar akan bertumbangan, jelas Ismail. Namun admin bisa mengakalinya dengan membuat mencari profit seperti iklan, untuk menutup biaya agar layanan tetap berjalan.
my guess is it’s more about raising the friction to make bots
Elon Musk mengatakan dalam sebuah tweet bahwa API Twitter dieksploitasi oleh aktor jahat. Dalam tweet yang sama ia mengatakan akan mematok harga 100 dolar AS atau sekitar Rp 1,4 juta (kurs Rp 14.892).
Terkait ini, Ismail Fahmi mengatakan bahwa aktor propaganda akan tetap mengeksploitasi API Twitter meski membayar, sebab yang niat jahat selalu menemukan jalan.
“Mereka tidak masalah dengan membayar, cost untuk membangun narasi pun tidak masalah (jika harus) membayar ke Twitter, bisa di-abbuse juga.”
Namun di sisi lain, jika banyak akun biasa yang tutup gara-gara API berbayar, rasanya terlalu berlebihan jika tujuannya untuk menumpas aktor jahat, tambah Ismail.
Berbagai cara dilakukan beberapa orang untuk memperoleh uang terutama setelah munculnya media sosial. Terbaru viral fenomena ‘ngemis online’ lewat live sambil mandi lumpur di aplikasi TikTok.
Pengamat media sosial Ismail Fahmi menyebut fenomena ini lahir akibat munculnya keinginan semua orang untuk menjadi influencer di media sosial. Cara yang dilakukan untuk mencapai hal ini adalah dengan membuat konten viral.
“Media sosial khususnya Tik Tok ini telah menimbulkan keinginan orang untuk menjadi influencer. Semuanya ingin menjadi influencer dan untuk jadi influencer, kan, harus menghasilkan viralitas,” ujar Ismail kepada kumparan saat diwawancarai, Rabu (19/01).
Semua konten tanpa memikirkan dampak positif dan negatifnya bagi penonton akan tetap diproduksi selama berpotensi untuk viral. Mulai dari konten lucu hingga berbahaya. Ismail menilai hal ini merupakan awalan keinginan mereka untuk menjadi eksis.
Melihat karakteristik penikmat media sosial di Indonesia, konten viral dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan konten yang kontroversial dan menyentuh emosional. Karakteristik ini setidaknya menjelaskan mengapa fenomena ‘ngemis online’ dengan cara mandi lumpur di live TikTok ramai diminati masyarakat Indonesia.
“Kita sudah terlalu dicekokin oleh yang ada di TikTok itu for your page itu isinya konten-konten yang viral, isinya yang kurang mendidik, kebetulan manusia memang sukanya yang kontroversial dan emosional, bukan hal yang mendidik gitu,” jelas Ismail.
Melihat karakteristik penikmat media sosial di Indonesia, konten viral dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan konten yang kontroversial dan menyentuh emosional. Karakteristik ini setidaknya menjelaskan mengapa fenomena ‘ngemis online’ dengan cara mandi lumpur di live TikTok ramai diminati masyarakat Indonesia.
Ismail Fahmi, Analis Media Sosial Drone Emprit. Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan
Hal ini sekaligus jadi penjelas beberapa fenomena viral yang sempat terjadi. Konten berbahaya seperti saat anak-anak menghentikan truk di pinggir jalan juga konten saat anak-anak membuat konten prank di YouTube.
Meski sering dikaitkan dengan faktor ekonomi, menurut Ismail, hal ini bukanlah penyebab konten tidak mendidik kerap viral. Baik dari kalangan kaya atau miskin, keduanya akan tetap memproduksi konten agak viral dan menggunakan segala sumber daya yang sesuai dengan lingkungan di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Misalnya orang kaya membuat konten dengan pamer kekayaan mereka menggunakan pesawat jet pribadi. Sedangkan kalangan lainnya bisa menggunakan hal-hal di sekitar mereka misalnya membuat konten menangkap belut.
“Kalau konten yang viral itu, kan, enggak ada hubungannya itu miskin atau enggaknya. Mereka yang kaya pun sama, kan, basically-nya pengin viral ya,” jelasnya.
Membuat Platform Alternatif
Guna menghadapi tsunami informasi di media sosial dan sulit menghindarkan diri dari konten viral yang tak mendidik, Ismail Fahmi merekomendasikan untuk membuat platform alternatif. Menurutnya, ini bisa menghindarkan anak-anak Indonesia dari algoritma TikTok yang dikontrol oleh artificial intelligence (AI).
Ilustrasi TikTok. Foto: Shutterstock
Cara ini serupa dengan cara kerja TikTok di China, yaitu pengguna usia 14 tahun ke bawah punya algoritma yang hanya menampilkan konten edukasi dan ilmu pengetahuan utamanya soal astronaut. Hal ini membuat anak-anak di China bahkan punya cita-cita sebagai astronaut, sesuai dengan konsumsi informasi mereka di media sosial.
Ide membuat platform alternatif sudah Ismail sampaikan ke pemerintah. Meski ia memahami bahwa konsumsi media sosial untuk usia dewasa mustahil dikontrol, setidaknya ada upaya untuk membuat pilihan untuk anak-anak.
“Jadi paling tidak ini usulan saya itu ke pemerintah kita bisa bikin alternatif pilihan, mungkin ada bikin TikTok versi Indonesia,” ujar Ismail.
“Di mana itu mengakses data TikTok-nya barangkali kemudian dekorasi dipilih menggunakan secara manual atau redaksi kita memilih konten-konten yang bagus yang educated atau pakai AI bila memungkinkan,” ujarnya.
Fenomena Emak-Emak Mandi Lumpur Ngemis Online di TikTok
Emak-emak live TikTok mandi di kolam. Foto: TikTok/intan_komalasari92
Viral fenomena ‘ngemis online’ live sambil mandi lumpur di aplikasi TikTok. Live video itu kadang menampilkan anak muda sampai emak-emak yang rela mengguyur tubuhnya menggunakan air atau lumpur demi mendapatkan koin yang bisa ditukar menjadi rupiah.
Dalam beberapa video bahkan live dilakukan dalam rentang waktu berjam-jam, dari siang hingga malam hari, sampai-sampai tubuh emak-emak yang tersaji dalam bingkai smartphone tampak menggigil kedinginan. Ironisnya, aksi nekat emak-emak mandi ini disebut-sebut karena permintaan anaknya.
Raut wajah dari emak-emak yang mencitrakan penderitaan membuat para penonton iba dan memberikan gift mawar, kacamata, unta, dan masih banyak lagi. Gift yang dikumpulkan ini bisa ditukar dengan uang atau saldo digital.
Uzone.id – “Silakan masuk, maaf jadi repot-repot harus kemari,” sambut Ismail Fahmi, lengkap dengan logat Jawanya. Berbusana sederhana serba hitam, sandal rumah, senyum semerbak di wajahnya. Kediamannya ternyata merangkap kantor Drone Emprit, platform analisis yang sering wara-wiri di linimasa Twitter.
Sama sekali bukan ruko. Bersemayam di area Jagakarsa, Jakarta Selatan, rumahnya begitu megah dan cozy. Kami pun masuk ke dalam mengikuti Ismail – masih mengenakan sepatu sembari celingak-celinguk melihat banyak pajangan trofi yang menghiasi ruang depan.
Dari pintu masuk, tamu bisa langsung menyorot ruangan dengan pintu bertuliskan “Drone Emprit” dan “Media Kernels”. Hari itu sepi, tidak tampak karyawannya satupun. Ternyata timnya sedang WFH.
Kemudian kami menyusuri ruang tengah. Ada sofa panjang, TV set, grand piano, lalu menyambung ke meja makan, dan dapur bersih. Pemandangan di sisi kanan membuat mata sayu-sayu kami ini langsung segar berkat kolam renang berisi pantulan air berwarna biru. Tidak ada rencana berenang sama sekali tentunya, karena jadwal hari itu sudah diatur untuk shooting podcast Uzone Talks.
Suasana kediaman Ismail Fahmi merangkap kantor Drone Emprit di Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Foto: Uzone.id)
“Mau minum apa? Ngopi, nggak?” tanya Ismail.
“Saya air putih aja, mas,” jawab saya dan tim produksi.
“Yakin? Nggak mau kopi aja?” ia berusaha meyakinkan.
“Iya, mas. Perut saya bisa semaput nanti. Maklum, punya asam lambung,” jawab saya sembari tertawa.
“Ha ha ha… kok bisa ya kalian melewatkan kenikmatan dunia seperti kopi begini? Saya punya cukup lengkap lho kopi lokal dari berbagai daerah,” saut pria asal Bojonegero ini, membalas tawa saya.
Setelah set interview rampung, percakapan kami pun dimulai. Sejak awal, kami sudah berniat untuk mengulik ‘rahasia dapur’ Drone Emprit – uniknya, percakapan kami pun berlangsung di area dapur rumahnya.
Ismail bercerita, ia berangkat ke Belanda untuk melanjutkan kuliah S2 dan S3 di Groningen University. Ia memulai pendidikan Master Degree di tahun 2003, kemudian lanjut PhD di 2004.
“Saya lulus Master PhD di tahun 2009. Saat itu ingin balik ke Indonesia, ingin bikin perusahaan. Tapi saya cuma punya ilmu natural language processing (NLP) dan AI. Bisnis saya nggak ngerti, model nggak punya. Jadi ya sudah, saat itu bikin yang saya bisa saja, karena saya ingin ilmu saya ini terpakai, ini ilmu keren,” ujarnya santai.
Kala itu, ia membuat portal digital berbasis text analysis – belum ada namanya sama sekali.
“Kita menggunakan text analysis, misalnya dari pemberitaan, nanti setelah dianalisis, bisa langsung tahu siapa bicara apa, dua orang berpendapat apa. Di situ kita eksplorasi teks, dulu medsos belum marak seperti sekarang,” lanjutnya.
Setelah mengembangkan portal analisisnya itu, Ismail kembali ke Indonesia pada 2014. Niatnya mau seriusin bikin perusahaan. Namanya masih sebatas Media Kernels dengan klien komersial.
Sembari mengembangkan teknologi analisisnya, ia menemukan fenomena menarik kala itu. Indonesia penuh gonjang-ganjing Pilpres dan lain-lain. Analisis Media Kernels pun tak lagi bergantung pada media online saja, tapi juga menambahkan variabel data dari media sosial.
Galau “salah jurusan” yang tak mengenal bulu
Banyak di antara kita pasti pernah merasakan kebimbangan saat awal kuliah. Mendadak merasa salah jurusan karena shock dengan mata kuliah yang diajarkan tidak sesuai minat atau kebisaan kita. Hal ini ternyata menimpa seorang Ismail Fahmi juga.
Lulusan ITB jurusan teknik elektro ini mengaku lebih tertarik mengulik internet dan hal-hal berbau komputer dan programming.
“Dari jurusan awal saya di ITB, harusnya saya belajar tentang telekomunikasi. Tapi menurut saya internet dan programming itu banyak hal menarik yang bisa diolah. Ternyata ketika tiba di Belanda untuk lanjut Master dan PhD, saya malah merasa salah jurusan,” kisah penerima ‘Best Person of The Year’ Uzone Choice Award 2022 ini.
Alih-alih masuk ke Computer Science seperti universitas lain, jurusan Information Science yang dia ambil berada di fakultas Faculty of Arts.
“Di sana saya harus belajar sastra. Padahal di pikiran saya itu sudah langsung belajar NLP – ilmu tentang bagaimana kita mengajari komputer supaya mengerti bahasa manusia. 6 bulan di PhD saya merasa gak jelas, saya harus belajar bahasa sampai detail seperti SPOK segala,” ungkapnya.
Setelah sempat putus asa dan merasa ingin kembali ke Indonesia seperti anak-anak galau pada umumnya, ia kemudian menemukan fakta yang membuatnya kembali semangat dan back on track.
Ternyata, ilmu bahasa tersebut menjadi ilmu dasar yang dipakai oleh Google dan perusahaan mesin peramban lain untuk membuat search engine yang cerdas.
“Setelah tahu bahwa ilmu bahasa seperti itu menjadi dasar search engine cerdas seperti Google dan lain-lain, saya langsung semangat belajar. Jadi sebenarnya kalau ditanya kenapa saya terlihat suka dengan hal-hal berbau high tech, ya nggak datang ujug-ujug juga. Bisa dibilang malah kecelakaan ya, karena saya nggak langsung suka,” tutur Ismail sembari tertawa.
Bisa disimpulkan, bekal Ismail untuk kemudian membesarkan platform Drone Emprit adalah berasal dari teknologi AI, NLP, dan tak lupa teknologi bahasa.
Asal usul nama Drone Emprit: banyak yang keliru
Usai Ismail menyatukan sumber pemberitaan dari media online dan percakapan di media sosial sejak 2014, kondisi tren media sosial pun semakin ramai.
Ia becerita pada 2016 banyak terjadi demo di Monas Jakarta dan kondisi politik dan sosial di masyarakat semakin memanas menjelang 2017.
Kala itu, ia melihat dari dasbornya, banyak hoaks dan bermunculan kubu-kubu yang berusaha memprovokasi topik-topik tertentu sesuai keyakinan masing-masing.
“Ada kelompok A bicara tentang sesuatu, kelompok B bilang beda karena kontra, lalu pembahasan kacau ini menjadi trending. Publik lihatnya timeline saja. Pun begitu di Facebook, kalau percaya tentang A ya maunya berteman dengan teman A dan kelompok A saja,” tuturnya.
Dari situ ia semakin tergerak untuk mengungkap peta penyebaran pembahasan viral yang membuat masyarakat jadi terpecah-belah.
“Masyarakat itu tidak punya gambaran umum, cuma lihat timeline saja. Sementara di dasbor saya kelihatan semua – siapa yang memainkan isu viral tersebut, isunya apa, pertempurannya seperti apa. Dari situ, saya pikir masyarakat harus tahu bahwa ada yang sedang memanipulasi opini ataupun menyebarkan satu gagasan – tentu saja gagasan yang tidak benar karena itu berbahaya sekali,” jelas Ismail.
Kisah yang tak kalah menarik di tengah panasnya kondisi politik dan sosial masyarakat di penghujung tahun 2016 ternyata berkaitan dengan nama di balik “Drone Emprit”.
Suatu hari Ismail sedang di rumah, memperhatikan dasbor platformnya seperti biasa sambil menganalisis. Saat itu sedang ada demo di Monas dan ia sudah bersiap merilis laporan analisisnya itu, namun tiba-tiba ia bingung.
“Rilis pakai nama apa, ya? Kalau pakai nama perusahaan, bisa repot karena ada pembahasan soal politik ‘kan, tidak enak dengan klien saya,” katanya.
Kemudian ia terbesit ide nama “drone” sebagai kiasan alat yang bisa terbang seperti pesawat untuk menyebarkan sesuatu – dalam hal ini informasi berupa data – berupa wujud atau ikon burung yang terinspirasi dari Twitter sebagai media sosial yang sering menjadi acuannya dalam pengumpulan data.
“Drone berwujud burung ini bisa dibilang terinspirasi dari Twitter, tapi ya kami gambarnya kecil dan setahu saya burung kecil ini namanya emprit. Banyak yang keliru dikira saya ini jual drone atau menggunakan drone apalah itu,” katanya.
Ia melanjutkan, “jadi Drone Emprit ini seperti nama pena dari Media Kernels.”
Cara kerja para jagoan analisis di Drone Emprit
Sebagai pendiri, Ismail mengaku saat ini ada 2 perusahaan yang ia bawahi. Media Kernels menjadi wadah untuk pengembangan teknologi media monitoring, analytics, big data, dan system intelligence. Isinya ada 7 orang, semuanya engineer.
Satu lagi perusahaannya diberi nama Astra Maya, ini adalah tim yang membantu analisis Drone Emprit. Tentunya karyawannya analis semua yang terdiri dari 30 orang dan memiliki latar belakang pendidikan sosial dan politik.
Secara umum, tim analis Drone Emprit dapat mengakses dasbor mereka untuk melihat trending topic dari Twitter. Semua data dapat diambil dari hari ini, kemarin, hingga 7 hari terakhir.
“Dari situ, kita pilih mana yang mau dianalisis. Harus selektif, karena seringkali trending topic isinya terlalu random. Setelah memilih trending topic, kita masukkan keyword tertentu, lalu dipelajari. Jika keyword yang dipilih banyak yang pakai, nanti data terkumpul. Biasanya kami ambil data 7 hari terakhir dan real time ke depan,” terang Ismail.
Data yang terkumpul pun diakuinya sudah lengkap terdiri dari social network analysis, bot, sentiment analysis dan lain-lain. Semuanya tinggal dicek di dasbor, lalu pilih mana saja yang mau diambil.
Jika analis mau melihat trennya seperti apa, dasbor Drone Emprit akan menyajikan grafik fluktuatif alias naik-turun, dari situ bisa diklik untuk mengetahui sumbernya. Setelah itu, mereka membuat analisis lengkapnya untuk dipublikasikan di situs agar masyarakat bisa baca, ataupun diberikan ke klien.
“Twitter memang menjadi medsos yang paling mudah untuk mendapatkan data. Semua percakapan dapat kita kumpulkan secara gratis maksimal 7 hari ke belakang. Platform ini juga menyediakan trending topic yang sering menjadi informasi penting, dan juga merepresentasikan apa yang sedang ramai secara nasional,” lanjut Ismail.
Sejauh ini, Ismail terus menekankan bahwa Drone Emprit adalah platform analisis, bukan perusahaan big data. Ia mengatakan bahwa big data hanya salah satu teknologi yang mereka gunakan untuk mengelola semua data yang masuk.
“Data yang terkumpul itu bagai air bah yang masuk ke plaform kami, jadi harus dikelola. Yang penting dari root Drone Emprit adalah analisisnya. Kami ingin mengelola data besar dari medsos dan media online melalui teknologi analisis yang membantu kita memahami isi percakapan dan pemberitaan. Kami hanya berpihak kepada data,” tukas Ismail.
Percakapan pun ditutup dengan pesan Ismail kepada para generasi muda untuk sering-sering melihat netiquette, atau etika dalam berinternet.
“Hoaks itu ada di mana-mana. Saya nggak akan memberikan tips banyak-banyak, yang penting kalian baca seksama tentang netiquette. Niscaya kalian akan menjadi pengguna internet yang baik dan bijak,” tutupnya.