Jakarta, CNN Indonesia — Berbagai negara maju di Eropa memiliki beragam cara melindungi data pribadi milik warganya, salah satunya seperti yang terjadi di Belanda. Negeri kincir angin Belanda menggunakan sistem Singel Sign On (SSO).
Analis media sosial sekaligus pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi menyebut SSO merupakan solusi untuk melindungi data pribadi.
“Sebagai solusi ada namanya Singel Sign On, ini solusi besar, saya pernah di Belanda sepuluh tahun, lima sampai enam tahun pertama, Belanda belum punya ini, tapi belakangan mereka buat yang namanya ‘DigID’ jadi ini semacam Singel Sign On dengan digital ID,” kata Ismail dalam acara webinar tentang perlindungan data pribadi yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu), Senin (25/10).
SSO sendiri adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar dapat mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja.
“Jadi sebetulnya sama dengan login kita di Google gitu, kita punya akun dan password, cuma dari situ kita bisa mengakses begitu banyak aplikasi karena semuanya menggunakan Google, terhubung ke Google,” imbuh Ismail.
SSO sendiri ini dikelola pemerintah. Dengan teknologi terintegrasi, setiap ada permintaan data seperti di sekolah atau BPJS tidak perlu lagi meminta fotocopy KTP, karena untuk mengakses semua itu cukup dengan menggunakan digital akses.
Sementara itu, di Belanda sistem DigID.nl dikerjakan oleh konsorsium (siemens dan Digidentity) di bawah kementerian luar negeri. Untuk cara kerjanya sendiri, warga Belanda sudah mendapat dienst atau service.
“Artinya ini bisa di layanan pajak, layanan BPJS dan apapun. Kemudian yang termasuk di swasta, mereka bisa menggunakan login dari DigID, tidak perlu lagi minta fotocopy KTP, sudah paperless,” ujar Ismail.
Warga hanya berurusan dengan DigID, kemudian pihak lain seperti penyedia layanan atau aplikasi yang membutuhkan data dari masyarakat tinggal mengontak DigID untuk mendapat layanan SSO.
“Jadi warga setiap kali mengakses layanan aplikasi, ia single sign on dulu kemudian diverifikasi valid atau tidak,” imbuh Ismail.
Selain Belanda terdapat beberapa negara lain yang menggunakan teknologi SSO di antaranya Belgia, dengan Itsme, Jerman dengan eID, Estonia dengan Mobilil-ID.
Di Indonesia sendiri, pernah ada teknologi SSO, yakni U.ID yang dikelola oleh Pandi. Hanya saja U.ID tidak berjalan karena pihak pengelola tidak memiliki otoritas.
“Yang mengelola adalah Pandi, Pandi itu semacam lembaga yang mengelola IP internet, dia tidak punya database kependudukan, dia tidak punya otoritas untuk menjalankan ini, jadi ini harus diterapkan oleh Kemendagri atau Dukcapil,” tutup Ismail.
(TTF/mik)