
Jakarta – Sentimen negatif terhadap Ketua KPK Firli Bahuri menjadi obrolan yang tersorot di Twitter. Hal itu muncul setelah heboh pencopotan Brigjen Endar Priantoro dari kursi Direktur Penyelidikan KPK serta dugaan pembocoran dokumen rahasia KPK di Kementerian ESDM.
Berdasarkan analisis Social Network Analysis (SNA) yang dilakukan Drone Emprit, mayoritas warganet kontra terhadap Ketua KPK Firli Bahuri. Warganet menilai Firli melakukan pelanggaran dan memanfaatkan KPK demi kepentingan politik.
Baca juga:
Pekan Depan, Dewas KPK Periksa Firli Cs Buntut Pencopotan Brigjen Endar
Analisis ini langsung disampaikan oleh Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, melalui akun Twitternya. Ismail Fahmi mengambil data dari percakapan Twitter pada periode 1-8 April. Dari data tersebut, tampak perbincangan tertinggi soal dorongan agar Firli dicopot.
“Perbincangan tertinggi di media sosial terjadi pada 8 April 2023 (10.022 mentions), didorong desakan pencopotan Firli Bahuri serta ‘perseteruan’ antara Kapolri dengan Firli atas pencopotan Brigjen Endar,” tulis Ismail Fahmi, Minggu (9/4/2023). detikcom telah meminta izin untuk mengutip cuitan ini.
Selain itu, Ismail Fahmi melampirkan peta SNA soal klaster percakapan Firli dan KPK. Dalam peta itu, tampak klaster yang membicarakan kontroversi Firli jauh lebih besar ketimbang klaster yang membicarakan OTT Bupati Meranti dan kasus Rafael Alun.
“Dalam percakapan tentang Firli dan KPK, tampak yang klaster yang paling besar adalah klaster merah (negatif) yang mayoritas berbicara tentang kontroversi Firli. Klaster hijau (positif) sangat kecil, terutama tentang OTT Bupati Meranti dan kasus Rafael,” tuturnya.
Peta SNA soal Firli dan KPK (Dok. Drone Emprit)
Dari analisis ini, Ismail Fahmi menyimpulkan bahwa perbincangan soal Firli dan KPK didominasi oleh warganet kontra 77%. Sedangkan yang positif hanya 18%.
“Pembahasan tentang Firli Bahuri dan KPK mencapai puncak pada 8 April 2023 dengan sentimen positif hanya 18% dan kontra 77%, terutama disebabkan oleh isu pemecatan Brigjen Endar Priantoro dan dugaan bocoran dokumen korupsi Kementerian ESDM,” ungkapnya.
Baca juga:
Penjelasan Pimpinan KPK soal Polemik Pencopotan Brigjen Endar
Dia mengatakan bahwa warganet menilai Firli melanggar kode etik. Firli dianggap netizen memanfaatkan KPK demi kepentingan politik.
“Publik menilai Firli Bahuri melanggar kode etik dan menggunakan KPK untuk kepentingan politik, serta perdebatan antara Kapolri dan Firli menunjukkan perseteruan KPK vs Polri. Kontroversi yang melanda KPK dianggap sebagai dampak dari revisi UU KPK, dan desakan untuk mencopot Firli dari jabatannya semakin kuat di media sosial dan demonstrasi mahasiswa,” katanya.
Gejolak di KPK
Beberapa waktu sebelumnya internal KPK bergejolak buntut dicopotnya Brigjen Endar Priantoro dari kursi Direktur Penyelidikan KPK. Padahal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah memperpanjang masa tugas Endar di KPK. Internal KPK memprotes tindakan Pimpinan KPK ini.
Belum usai gejolak itu muncul pula isu liar yang menyebutkan bila Ketua KPK Firli Bahuri diduga terlibat dalam pembocoran dokumen terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian ESDM. Firli pun dilaporkan ke Dewas KPK.