iNSulteng – Permendikbud No 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Perguruan Tinggi, menjadi salah satu isu hangat dibahas di media sosial, yang menimbulkan sikap pro dan kontra.
Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, membuat peta sikap pro dan kontra para netizen terhadap Permendikbud PPKS.
Diunggah di twitter @ismailfahmi, Sabtu, 13 November 2021, peta Social Network Analysis (SNA) memerlihatkan cluster atau kelompok netizen yang Pro Permendikbud lebih besar ukurannya dibanding yang Kontra.
Perang tagar antara #DukungPermendikbud30 vs #CabutPermendikbudristekNo30 juga dimenangkan oleh kelompok yang Pro Permendikbud 30.
Dari 30 top influencers juga paling banyak netizen dari kalangan Pro Permendikbud 30.
Sementata Surprisingly, akun @muhammadiyah dan @PPAisyiyah yang banyak diberitakan mengkritik, menolak, dan minta revisi Permendikbud 30, ternyata berada di antara kedua cluster pro-kontra. Dalam teori SNA disebut sebagai “bridge”, karena memiliki degree “betweenness” yang tinggi.
Ismail menjelaskan, akun menjadi bridge atau berada di antara dua cluster karena diretweet oleh akun-akun yang berada di kedua cluster. Di Twitter, pada umumnya “retweet” (bukan QRT) menggambarkan persetujuan atas isi cuitan.
Dia menambahkan, di luar cluster Pro Permendikbud 30, tampak ada 2 cluster kecil yang terpisah dan sedikit terhubung ke cluster Pro ini. Kedua cluster ini disebut “clique”.
“Clique biasanya dari tim media sosial/buzzer yang kurang berinteraksi dengan akun2 natural,” jelas Ismail.
Pertama clique “Puanesia”, yang mendukung Puan dalam sidang DPR karena diinterupsi anggota dewan dari PKS terkait permendikbud Kekerasan Seksual. Kedua, clique yang mengangkat tagar #DukungPermendikbud30.
Ismail juga menganalisa emosi netizen, bahwa emosi dalam percakapan paling besar berupa emosi “anger” dari kedua cluster.
Yang Pro Permendikbud 30 kesal atau marah pada mereka yang menolak permen yang menurut mereka bagus. Yang Kontra marah karena menganggap permen ini melegalkan seks bebas.***