Jakarta, CNN Indonesia —
Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait pemberhentian 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menarik reaksi netizen di dunia maya. Peta percakapan netizen membahas Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK mengalami perubahan.
Bahkan Jokowi dinilai berhasil masuk dan menjadi jembatan antara pihak pro dan kontra TWK KPK.
Fakta tersebut berhasil ditangkap pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia Ismail Fahmi. Ia menyampaikan Jokowi sukses mengubah peta percakapan setelah Sekretariat Negara merilis video pernyataan Jokowi yang intinya menolak TWK KPK pada Senin (17/5) pukul 15.00 WIB.
Setelahnya akun resmi Jokowi turut membuat cuitan yang intinya masih sama sekitar pukul 15.39 WIB.
“Selanjutnya pernyataan tersebut diunggah di Twitter pada pukul 5:39 sore dengan 3 cuitan, yang intinya sama dengan pernyataan sebelumnya dalam rilis video,” kata Ismail dalam sebuah cuitan pada akun resmi Twitter miliknya dikutip Selasa (18/5).
Ia menjelaskan sebelum pernyataan dirilis hanya ada dua kluster yakni pro dan kontra TWK KPK. Influencer yang dianggap paling kontra, yakni akun @febridiansyah, sementara dari sisi media akun Tempo.
“Hingga pukul 3 sore, memperlihatkan ada 2 cluster yang Pro TWK dan yang Kontra TWK paling besar,” ucap dia.
“Setelah pernyataan Jokowi dirilis di Twitter, peta SNA (social network analysis) berubah. Di antara cluster Pro dan Kontra, terdapat akun Jokowi yang berperan sebagai jembatan atau “bridge. Dari pola interaksi, akun netral dan Kontra TWI yang paling banyak merespons,” katanya lagi.
Menurut Ismail Jokowi berhasil membuat harapan baru melalui pernyataannya.
“Sub network (ego-network) yang berpusat pada akun Jokowi memperlihatkan link dengan akun Febri Diansyah, top influencer Kontra TWK. Responsenya berupa “hope” agar pemberhentian 75 pegawai bisa dibatalkan dengan dukungan pernyataan ini,” tutup Ismail.(ryh/mik)