Jakarta, CNN Indonesia —
Pakar media sosial sekaligus pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi menilai respons para simpatisan Front Pembela Islam (FPI) yang berlebihan bikin isu soal selebritas Nikita Mirzani di media sosial jadi melambung tinggi.
Komentar Fahmi menanggapi kisruh yang melibatkan Nikita dengan pendukung Rizieq Shihab, salah satunya Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata, tak akan berlangsung lama.
“Tren cuitan Nikita ini akan cepat turun. Saya melihat ini seperti isu temporer, paling bertahannya tidak lama,” kata Ismail Fahmi kala dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (17/11).
“Sekarang kalau dilihat kan isunya sudah bergeser, sekarang isunya soal pencopotan pejabat daerah, dan nanti bakal muncul isu besar lain,” kata Ismail.
Fahmi menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan kicauan Nikita dalam media sosial terkait Rizieq Shihab menjadi besar adalah karena faktor pendukung Rizieq.
Permasalahan ini bermula ketika Nikita melakukan siaran langsung di Instagram beberapa hari lalu dan menjawab pertanyaan warganet mengenai kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia.
Dalam pernyataannya itu, Nikita menyebut Habib, gelar yang disematkan untuk Rizieq, adalah tukang obat. Atas pernyataan itu, berbagai pihak angkat suara, salah satunya Maaher At-Thuwailibi.
Lewat sebuah unggahan video, Maaher menuntut Nikita meminta maaf dan mengancam akan menggeruduk rumah Nikita. Sejumlah kata-kata kasar juga dilontarkan dalam video tersebut.
Video itu pun memancing serbuan komentar dari pendukung FPI dengan menghujat Nikita yang menimbulkan rasa penasaran warganet dan menjadi pembahasan dalam beberapa hari terakhir.
“Nikita kasusnya besar karena respons dari FPI yang berlebihan. Begitu ada yang bilang habib tukang obat kan langsung responsnya gede,” kata Ismail. “Kalau [ucapan Nikita] itu tidak direspons, itu tidak [akan] ramai,” kata Ismail.
“Di awal ada akun besar yang bikin video itu. Itu yang bikin besar, yang ditanggapi sama pengikutnya. Karena direspons balik itulah yang bikin isu ini jadi besar,” papar Ismail.
Faktor Nikita
Selain karena respons balik yang amat besar, Ismail menilai segala kekisruhan ini tak lepas dari karakter Nikita Mirzani yang kerap menimbulkan kontroversi.
Selama ini pun, komentar Nikita sering menimbulkan pro-kontra di kalangan netizen.
“Nikita kan artis besar, jadi menarik reaksi publik yang besar. Namun yang buat kasus ini besar itu karena respons baliknya [dari kubu FPI],” kata Ismail.
Menurut Ismail, sebelum Nikita berceloteh panjang lebar soal Rizieq Shihab, ada banyak akun-akun anonim kecil di media sosial yang berpendapat dengan nada negatif tentang pimpinan FPI tersebut.
Bahkan, akun-akun anonim tersebut kerap kali menghubungkan segala tindak tanduk Rizieq dengan kasusnya yang lama. Akan tetapi, hal itu tak lantas menjadi bahan perdebatan hingga melebar.
Ismail menambahkan ada tiga indikator yang membuat respon unggahan di medsos berpotensi menimbulkan keributan, yakni mengandung pro-kontra, background pengunggah dan respons kontra yang besar dari pihak lawannya.
“Kebetulan Nikita adalah influencer. Tapi kalau dilihat, masalah ini muncul karena respons dari FPI yang besar,” kata Ismail. “Contohnya ada orang yang komentar di tempat saya yang akun kecil, ya biasa saja,”
“Tapi ini kejadian di akun besar seperti Nikita [dan] direspons besar-besaran, ditambah ada respon dari akun tokoh-tokoh FPI dengan follower yang banyak,” lanjutnya.
Ismail juga memandang kasus ini besar bukan karena ada kepentingan pihak mana pun dan menilai faktor ingatan pendek pengguna media sosial di Indonesia akan membuat isu-isu kontroversial akan cepat mereda.