Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan tak menggunakan jasa tim buzzer untuk melejitkan citranya di akun media sosial. Hampir semua aktivitas di berbagai platform media sosialnya, ia kelola sendiri.
“Akun media sosial mayoritas dikelola sendiri, sebagai salah satu sarana melaporkan pekerjaan yang sedang maupun yang akan dilakukan,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil, Rabu (17/6/2020).
Saat ini akun Instagramnya telah diikuti oleh 12,4 juta orang. Sementara Twitternya diikuti 4 juta orang dan Facebook 3,5 juta orang.
Menurutnya, media sosial menjadi ajang untuk berinteraksi dengan publik, selain forum tatap muka langsung. “Kami tidak menggunakan tim buzzer untuk menaikkan percakapan. Semua natural apa adanya,” katanya.
Sebelumnya, Analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia Ismail Fahmi, menyampaikan bahwa Kang Emil paling disukai di media sosial dibandingkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kang Emil memiliki favoribilitas 54%, sedangkan Ganjar 53% dan Anies 31%. Pengamatan menggunakan big data dengan sumber berita online, Twiiter, FB, IG dan Youtube.
Walau demikian popularitas Kang Emil di angka 17%, atau masih di bawah akun media sosial Anies Baswedan (64%) dan Ganjar Pranowo (19%).
“Dalam grafik popularitas vs favorabilitas, siapa yang berada di titik paling kanan (paling populer) dan paling atas (paling disukai) memiliki peluang besar untuk dipilih,” tulis Ismail.
“Namun itu bukan satu-satunya ukuran. Karena artis yang sangat terkenal, sangat disukai, belum tentu akan dipilih untuk jadi presiden,” katanya.
Dari Social Network Analysis (SNA) dari tiga Gubernur tersebut, Anies disebut masif dukungan tapi juga masif kontra.
“Di SNA @aniesbaswedan ada dua cluster besar. Terbesar cluster Pro Anies, warna hijau (positif). Kedua cluster Kontra Anies, warna merah (negatif). Artinya, Anies punya basis pendukung yang besar, tapi juga serangan yang masif,” ucap Ismail.
Untuk Kang Emil, Ismail menyebutnya sebagai ‘Lone Ranger’. RK tanpa promotor juga minim kontra.
“Menarik melihat audiens @ridwankamil. Popularitas dan sentimen positifnya sangat tergantung dari satu akun, yaitu akun RK sendiri yang memiliki basis follower yang sangat besar. Cluster yang kontra hampir tidak ada,” kata Ismail.
“Follower @ridwankamil yang sangat besar ini kebanyakan meretweet pesan RK. Ini yang menjelaskan kenapa jumlah audiens RK lebih tinggi dari Ganjar, tetapi percakapan tentang RK lebih sedikit. Karena retweet ini sifatnya pasif. Menunggu cuitan dari RK. Mereka tidak aktif promosi,” kata Ismail.
Sementara itu, untuk SNA Ganjar, Ismail menyebut Ganjar masif dukungan, dan minim kontra.
“SNA @ganjarpranowo memperlihatkan satu cluster besar berwarna hijau (positif). Top influencernya adalah akun Ganjar sendiri. Juga ada banyak akun yang sangat aktif bicarakan Ganjar secara positif. Cluster kontra hampir tidak ada,” ucap Ismail.
“Favorabilitas: Anies jatuh karena lawan, RK & Ganjar tak ada halangan,” ujarnya.